Bek Liverpool, Virgil van Dijk, menangkis asumsi jika perubahan kiper jadi penentu keberhasilan Liverpool di Liga Champions.
Liverpool buang kesempatan jadi juara Liga Championspada musim 2017-2018 waktu berjumpa Real Madrid di partai pucuk.
Loris Karius jadi kambing hitam atas kegagalan The Reds pada pertandingan pucuk Liga Champions di Kiev.
Dua blunder fatalnya justru menolong Real Madridmempertahankan gelar mereka pada arena Liga Championsberkat kemenangan 3-1 atas Liverpool.
Penjaga gawang berumur 25 tahun itu pada akhirnya dipinjamkan ke Besiktas sepanjang dua tahun. Liverpool setelah itu berinvestasi dengan menghadirkan Alisson Becker.
Liverpool membawa Alisson Becker dari AS Roma seharga 72,5 juta euro (seputar 1,22 triliun rupiah) pada bursa transfer musim panas tahun kemarin.
Bandrol mahal rupanya sebanding dengan kualitas penjaga gawang asal Brasil itu.
Pada musim pertamanya di Liga Inggris, Alisson mampu membuat cleansheet sekitar 21 kali dari 38 laga.
Liverpool jadi club yang paling dikit dibobol gawangya oleh tim-tim lain di liga sesudah tutup musim cuma mencatat 22 kali kebobolan.
Pada laga final Liga Champions menentang Tottenham Hotspur, Alisson tampil cemerlang dengan mencatatkan delapan penyelamatan.
Walau demikian, asumsi jika perubahan penjaga gawang jadi penentu keberhasilan Liverpool musim ini dibantah oleh Virgil van Dijk.
"Kiper bukan pembeda penting," kata Virgil van Dijk diambil 88prediksibola.com dari Omnisport.
"Sepakbola bukan permainan individu. Kami menang bersama dengan, kalah bersamanya.
"Alisson berada di sana untuk selamatkan gawang kami dari intimidasi pemain Tottenham serta semua pemain berupaya optimal untuk team," tutur Van Dijk memberikan tambahan.
Pada arena Liga Champions, Alisson tertera mengepak cleansheet sekitar 6 kali dari 13 laga.
Kesuksesan The Reds memenangkan Liga Champions musim ini jadi perolehan trofi pertama buat penjaga gawang berumur 26 tahun itu sejak mengenakan seragam Liverpool pada Juli 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar